Eritrosit dihasilkan pertama kali didalam kantong
kuning saat embrio pada minggu-minggu pertama. Proses pembentukan eritrosit
disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit
terbentuk didalam hati ,limfa,dan kelenjar sumsum tulang . Produksi eritrosit
ini dirangsang oleh hormon eritropoietin . Setelah dewasa eritrosit dibentuk
disumsum membranosa. Semakin bertambah usia seseorang , maka produktivitas
sumsum tulang semakin tulang semakin turun.
Sel
pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang yang terdapat di
sumsum tulang. Sel ini akan membentuk berbagai jenis leukosit
,eritrosit,megakariosit(pembentuk keeping darah). Rata-rata umur sel darah
merah kurang lebih 120 hari. Sel darah merah menjadi rusak dan dihancurkan
dalam system reticulum endoteliumterutama dalam limfa dan hati.
Globin dan hemoglobin dipecah menjadi asam amino
untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalam hem
dari hemoglobin dikeluarkan untuk dibuang dalam pembentukan sel darah merah
lagi. Sisa hem dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (warna kuning empedu)
dan biliverdin , yaitu yang berwarna kehijauan yang dapat dilhat pada perubahan
warna hemoglobin yang rusak pada warna memar.
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa
periode:
1.
Mesoblastik
2.
Hepatic
3.
Myeloid
Ciri-ciri eritrosit :
1.
Bentuk eritrosit diskus bikonkaf dengan diameter 8,6 µm
2.
Mengandung haemoglobin(Hb) yaitu suatu protein yang
mengandung zat besi dan karbonik anhidrase (suatu enzim yang terlibat dalam
transport O2).
3.
Jumlah normal :
·
Pria : 4,5 juta – 5,5 juta /mm2, dan
·
Wanita : 4 juta – 5 juta /mm2
Fungsi eritrosit:
1. Mengangkut
O2 dari paru-paru ke seluruh sel tubuh ,sedang CO2 juga
diangkut oleh eritrosit dan plasma darah.
2. Daya
angkut O2 tersebut akibat Hb mempunyai afinitas terhadap O2,
dimana 1 g Hb mampu mengangkut 1,34 cc O2, atau 100 cc darah
mengangkut 20 cc O2.
Metabolisme eritrosit :
1.
Umur eritrosit adalah 120 hari
2.
Eritrosit mati mengalami destruksi di limpa, kemudian
hemoglobin akan dipecah menjadi heme dan globin.
4.
Haem /heme akan di ubah menjadi zat besi dan porfirin
5.
Heme ------> besi + porfirin
6.
Zat besi digunakan untuk membentuk eritrosit baru
sedangkan porfirin akan diubah menjadi bilirubin
7.
Porfirin ----> bilirubin -----> mewarnai urin (urobilin) dan feses
(sterkobiline)
8.
Tempat pembuatan sel eritrosit adalah : hati, sum-sum
tulang dan limpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar